Rizki
Saya mendapatkan pemahaman baru tentang rizki. Sebelumnya saya meyakini bahwasannya rizki bukanlah terbatas pada paham materialisme yang berupa harta kekayaan yang melekat pada tubuh manusia (yang seperti itu namanya sosialita). Rizki itu mencakup segala sesuatu yang kita rasakan baik lahir maupun batin. Mungkin bisa jadi materi yang dimiliki seseorang dalam pandangan kita sedikit, namun hidupnya sangat bahagia, penuh barakah. Segala sesuatu yang ia kerjakan selalu membuahkan hasil yang baik sesuai harapan. Rizki juga mencakup apa yang melekat pada diri kita seperti kebebasan berpikir, kekuatan/kemampuan untuk melakukan sesuatu, penglihatan, pendengaran, nafas, hingga seluruh hal terkecil yang ada di dalam diri kita itu juga merupakan rizki. Memang ada rizki yang harus dikejar juga seperti harta. Namun saya baru menyadari bahwa yang bisa dikejar ternyata bukan hanya harta. Shalat berjamaah itu rizki, ketika tertinggal shalat berjamaah, maka lewatlah rizki itu. Membaca Al-Quran A