Islam Sepanjang Zaman

Bagi saya mengapa dikatakan bahwa islam itu agama yang berlaku universal sepanjang zaman dengan Al-Quran sebagai tuntunan yang berlaku hingga akhir masa karena sebenarnya intisari ajaran yang dibawa oleh agama ini adalah aqidah dan akhlak.

Aqidah islam meyakini bahwasanNya Tuhan itu hanya satu dan memiliki kekuasaan atas segala sesuatu, tiada sekutu bagiNya dan tidak ada yang menyamai atau bahkan menandingiNYa. Dalam aqidah islam Tuhan yang satu itu memiliki sifat-sifat yang ada dalam asma'ul husna yang berjumlah 99 asma (nama) Tuhan.

Sedangkan akhlak yang diajarkan dalam islam itu adalah akhlak yang diajarkan oleh junjungan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu hadits rasul, bahwasannya nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasulullah tiada lain adalah untuk menyempurnakan akhlak, begitu pula dengan ayat dalam Al-Quran yang menyatakan bahwasannya dalam diri nabi Muhammad SAW itu terdapat suri tauladan yang baik, diperkuat juga dengan salah satu ayat yang menyatakan bahwasanNya nabi Muhammad itu diutus sebagai rahmat bagi alam semesta. Hubungan dari semua itu adalah bahwasannya suri tauladan yang ada dalam diri Nabi Muhammad SAW adalah akhlaknya yang mulia (akhlaqulkarimah) dan dengan akhlak yang  mulia tersebut dapat membawa rahmat bagi alam semesta.

Rahmat sendiri diartikan sebagai kebaikan baik yang sifatnya lahir maupun batin, atau bisa juga diartikan kasih sayang. Maka sudah sepatutnya, orang yang mengaku islam harusnya ia membawa kebaikan dan kasih sayang melalui akhlak yang dibawanya.

Memang, di sisi lain agama islam mengajarkan amar ma'ruf nahi munkar, atau menyuruh melakukan kebaikan dan menghindari kemungkaran. Tapi bukan berarti semua itu dilakukan melalui cara yang tidak baik. Koridornya sudah jelas ditetapkan dalam Al-Quran bahwasannya dalam menyampaikan kebenaran, semestinya dilakukan dengan nasihat yang baik atau biasa kita dengar dengan bimauidhoh hasanah (melalui nasihat yang baik).

Jika ada yang menyatakan bahwa menginnatkan umat itu terkadang ada kondisi seperti menyampaikan dengan keras kepada anak kecil yang tidak tahu tentang bahaya yang ia dekati, menurut saya itu jelas salah. Sebab, orang tua yang baik harusnya menjadi guru yang baik, sendangkan guru yang baik itu adalah pembimbing ke arah kebaikan, bukan pemerintah (tukang perintah) ke arah kebaikan. rasulullah sendiri pernah menyatakan dalam hadits bahwa jangan pernah menyakiti anak kecil dengan pukulan, karena tentu saja itu akan mempengaruhi psikologi anak kecil itu tersebut. Respon yang terjadi biasanya adalah takut melakukan hal tersebut karena takut pukulan atau justru malah melawan dengan melakukan yang dilarang. Jika dikatakan "itu tetap harus dilakukan dengan keras", mungkin orang yang mengingatkan dengan keras tidak memiliki kesabaran, atau tidak memiliki ide untuk mengingatkan dengan cara yang baik.

Saya masih ingat dengan kisah di mana rasulullah saw hijrah ke thaif, di mana beliau dilempari dengan batu dan kotoran di negeri tersebut. Padahal kalau mereka tahu, tentu saja melakukan hal tersebut kepada manusia yang menjadi kekasih Allah Sang Kekasih akan murka. Bahkan malaikat jibril saking tidak teganya menawarkan untuk menghancurkan negeri tersebut, tapi nyatanya rasulullah menolak dan tetap sabar menjalani itu semua.

Yah, mungkin itu segelintir pendapat saya mengapa agama ini dikatakan sebagai agama sepanjang zaman hingga akhir nanti. Karena ia membawa kebenaran tentang Tuhan dan kebaikan melalui akhlak.

Semoga kita menjadi orang yang mendapatkan petunjuk jalan yang lurus, menjadi agen-agen pembawa kebaikan, dan semoga kita senantiasa diberikan kesabaran.

Wallahua'lam bisshawaab
Amiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petuah Bijak - Dewa 19

Renungan: Tafakkur

Kecewa?

Persepsi

Menyadari