Metamorph My Self

Sebenarnya agak kurang suka untuk mengisi blg ini dengan lirik-lirik lagu. Tapi yang namanya kurang suka bukan berarti tidak boleh. Karena lagu yang satu ini bagi saya pribadi memiliki makna yang mendalam tentang pencarian kebenaran dan tujuan hidup. Sebuah lagu dari band tenar asal Amerika Serikat, Hoobastank. Lagu ini memiliki dua versi, original song yang bergenre alternative rock dan acoustic rock. Keduanya asik untuk didengar, tapi saya lebih suka versi original song-nya.

"Derajat manusia akan naik saat ia mampu menyelesaikan setiap permasalahan (ujian) dengan ikhlas dan sabar"

Baru- baru ini media mendapatkan pernyataan dari BMKG bahwa banyak daerah di Indoensia akan mengalami kekeringan. BMKG menyatakan bahwa musim hujan baru akan datang pada bulan Oktober. Bagi sebagian kita, masyarakat kota yang selalu mendapatkan pasokan air bersih mungkin merasa biasa saja dengan berita tersebut. Namun mungkin kita tidak sadari bahwa bagi sebuah masyarakat, baik desa, kota bahkan sampai skala nasional akan sangat membutuhkan air dengan kualitas yang baik untuk menunjang kehidupan masyarakatnya. Bukti nyata menunjukkan bagaimana peradaban jaman dahulu berkembang karena sumber daya air yang terkontrol. Seperti Mesir dengan Sungai Nilnya, Cina dengan Sungai Kuningnya, dan di Indoensia sendiri ada Majapahit dengan Bengawan Solo dan Brantasnya. Dalam tulisan ini saya hanya sedikit ingin berbagi tentang pengalaman saya kemarin mengenai betapa pentingya air bagi perkembangan peradaban masyarakat.

Well after long time of analyzing a concrete’s behaviour. The lecturer start to tell a story. The story is always interest to be heard. It’s about his experiences when he lectured in New South Wales, Australia. “In NSW the student is very kind, but I am sure that study over there is not as hard as you all learn here”. He said. He continuing, “The reason why they all very kind is the behaviour when I give them an assessment”. “If I give an assessment to you all guys, the responses is: What!, an assessment again?, oh tobat! gusti ”.