Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Tentang Hidup (2)

Dan hidup itu layaknya kisah yang dituliskan di atas kertas Ada kalanya kita menuliskan hal penting Ada  saatnya kita menuliskan hal tak begitu penting Cerita indah menjadi sajak bernada Cerita khilaf menjadi tulisan bernoda Sengaja ataupun tak sengaja Penulispun menginginkan hanya cerita bahagia dalam bukunya Menghapus semua kisah tak penting Membuang cerita khilaf yang menjadi pilu Sia-sia Sekeras apapun ia berusaha Yang telah tertulis tetap meninggalkan bekas, apapun bentuknya Maka percayalah, sekecil apapun tulisanmu Seremeh apapun kisahmu Seburuk apapun ceritamu Semua itulah yang mengantarmu pada kisah saat ini Hingga pada akhir yang akan datang Kemudian penulis sendiri yang memutuskan mulai sekarang Apakah ia ingin menuliskan cerita berakhir tragis Ataukah berakhir indah senyum bahagia

Cerita Negeri Rimba

Rimba kini tak seperti dulu Pikiran-pikiran telah terbelenggu Terkendali oleh hasutan kedengkian Tak kenal arah dan siapa Teradu domba Serigala tak lagi hanya berbulu domba Ia bisa berupa apa saja Pemangsa pun makin merajalela Kawanan gajah mulai punah Sisanya terseret dalam sirkus dunia Tak ada lagi yang menjaga Si bodoh naik tahta Cendekiawan tak dipercaya Persatuan terlupa Demi ego yang membuncah Hanya menunggu waktu Hingga singgasana rimba tak lagi ada Karena penduduknya lupa Siapa musuh sebenarnya

Questions... ???

Every questions need an answers, yes. But not every questions could answered by just some words, some needs real act to confirmed, to proved

Memaafkan

Berdamai dengan hati kita atas apa yang telah dilakukan oleh orang lain terhadap diri kita itu hanya bisa dilakukan dengan memaafkan Karena sesungguhnya, saat kita masih memendam kebencian, ketidaksukaan, kemurkaan atas apa yang orang lain lakukan terhadap kita, perasaan itu tidak akan hilang sampai masa hidup kita selesai bahkan jika kita mencoba lari sampai ke ujung dunia sekalipun Maka dari itu, mulailah dengan memaafkan Dan memaafkan itu lebih berat daripada meminta maaf, oleh karena itu derajat orang yang memaafkan sebenarnya lebih tinggi daripada orang yang meminta maaf Dalam konteks ini, bukan berarti meminta maaf itu hal yang buruk, karena seorang mukmin yang baik akan segera meminta maaf saat melakukan khilaf

Sang Penerang

Tahukah kau kisah tentang lilin? Memberi terang dalam gelap Berbagi rasa hangat Tahukah kau kisah tentang lentera? Menemanimu dalam kesendirian malam Terjaga memberi rasa aman Tahukah kau kisah tentang purnama? Menjadi penerang saat malam tiba Hatimu senyum ceria karena sinarnya Tahukah kau kisah tentang mentari? Membagi milyaran energi Sumber kehidupan dari Sang Ilahi Tahukah kau Mereka selalu memberi Menjadi arti, tak harap pamrih Mengobarkan diri dalam sendiri Tanpa perlu kau pahami Hingga akhir waktu menanti

Enyah

Malam-malam menyisakan pahit kenangan Berharap semua kan terkubur dalam Jauh ke alam tak sadar Hingga pagi kan menjelang Kuikatkan jiwa mengejar satu harapan Sambut mentari bawa kehangatan