Wahana Antariksa Canggih

Akhirnya ada juga peneliti yang mengemukakan pandangannya mengenai orbit planet relatif terhadap pusat galaksi. Saya menggunakan kata "akhirnya" pada awal tulisan karena dulu, ketika masih tingkat satu di masa perkuliahan (hah, orang sekarang juga saya masih kuliah), ada sebuah mata kuliah yang terkesan dengan sebagai mata kuliah "sampah" bagi beberapa kalangan mahasiswa. Dikatakan demikian karena bagi mereka itu tidak ada sangkut pautnya dengan minat jurusan yang akan dipelajari di tingkat selanjutnya dan karena mata kuliah ini terkesan sebagai mata kuliah asal lulus paket A hingga B (nilainya). Di satu sisi saya memang setuju dengan pendapat-pendapat tersebut. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa mata kuliah ini sangat menarik. SAS, Sistem Alam Semesta itulah nama mata kuliah tersebut.

Suatu hari seorang dosen mengemukakan bahwasannya matahari kita itu sebenarnya juga mengorbit pada pusat galaksi (apa itu material dalam pusat galaksi, entahlah saya lupa). Nah seketika itu juga saya menggambarkan bahwasannya planet-planet dalam tata surya kita itu berarti mengikuti matahari mengorbit pada pusat galaksi, namun gambaran saya waktu itu menyatakan bahwa semua sistem orbit planet dan bintangnya itu dalam posisi satu bidang. Dan ternyata saya salah, tidak terpikirkan dalam benak saya bahwa orbit planet relatif terhadap pusat galaksi itu ternyata saling tegak lurus dengan orbit planet dalam sistem tata surya. Jadi intinya orbit planet terhadap pusat galaksi itu menurut sang peneliti adalah spiral, layaknya proyektil peluru pistol yang melaju sambil berputar pada porosnya, maka tidak heran ada yang namanya "aphelion" dan "perihelion" ketika planet mengorbit pada bintang terdekatnya.

sumber : youtube

Artinya apa??, artinya sebenarnya kita itu sedang menaiki wahana antariksa berupa planet bumi yang bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat daripada kecepatan matahari dalam mengelillingi pusat galaksi, hal ini tentu karena lintasan planet lebih panjang daripada lintasan matahari. Lucu juga karena ternyata sebenarnya protoype dari wahana antariksa yang ideal dalam melintasi galaksi di alam semesta ini sebenarnya sangat dekat dengan kita, yaitu planet bumi kita tercinta ini sendiri.

Planet bumi sudah didesain sedemikian rupa tanpa menggunakan bahan bakar, ia hanya menggunakan gaya tarik menarik antar benda padat di alam semesta. Planet bumi juga sudah dirancang untuk menunjang kehidupan dengan sistem atmosfernya, dari magnetosfer yang mencegah radiasi magnetik matahari hingga lapisan ozon yang dapat berfungsi sebagai pelindung serangan fisik dari luar planet. Bumi juga didesain sedemikian rupa sehingga bumi senantiasa melakukan siklus, baik siklus kehidupan seperti rantai makanan hingga siklus material yang ada di dalamnya seperti batuan dan air. Jadi dapat dikatakan sebesar apapun kita melakukan eksplorasi terhadap bumi, planet kita ini mampu untuk memperbaiki diri kembali sehingga sumber daya yang ada di dalamnya sepertinya tidak akan habis, namun tentu saja perlu waktu recovery untuk masing-masing siklus tersebut.

Nah kita sebagai user mestinya paham betul dengan "wahana antariksa" kita yang satu ini, pasalnya mesin apapun itu perlu dirawat, dan mesin kita yang bernama bumi ini sejatinya masih hidup dan layak pakai. Kalau dilakukan maintenance yang baik pada mesin tersebut dengan sesuai, maka mesinpun akan dapat beroperasi dengan optimal. Bukankah wahana kita yang satu ini sangat canggih??, bahkan kita tidak perlu melakukan pemanasan pada mesin kita yang satu ini, kita tinggal menggunakannya saja dan masyarakat kita saat ini sebenarnya sangat beruntung karena sudah memiliki "jendela" sehingga kita dapat melihat fenomena apa saja yang terjadi "di luar sana".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petuah Bijak - Dewa 19

Renungan: Tafakkur

Kecewa?

Persepsi

Menyadari