Dzikrullah

"Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada dzikrullah. (HR. Ahmad)"

Alim Ulama negeri ini sering sekali mengingatkan bahwa dzikrullah itu adalah salah satu amalan yang paling baik, bahkan sesekali disebutkan bahwa praktek korupsi di negeri ini akan bekurang jika kita selalu berdzikir kepada Allah, dan Insya Allah negeri ini akan selamat dari bencana jika kita banyak berdzikir padaNya.

Namun setiap saya mendengar tausiyah atau khutbah tentang dzikrullah, seringkali dzikrullah ini tidak dibahas sampai detail dan mendalam. Dzikrullah seringkali cuma dibahas sebagai amalan berdzikir melalui lisan saja. Berdasarkan logika manusiawi apakah melalui berdzikir lisan saja manusia bisa menjadi pribadi yang lebih baik?, saya rasa tidak.

Dzikrullah arti harfiahnya adalah mengingat Allah (bukan berucap dzikir). Melalui arti harfiahnya saja mungkin kita bisa mencerna lebih dalam arti khususnya, yakni berucap dzikir serta mengingat Allah dalam hati , kapanpun, di manapun, dan dalam kondisi apapun.

Contoh logisnya seperti ini, jika para birokrat negeri ini banyak berdzikir tapi hanya sebatas dzikir lisan saja dan manifestasi dzikir tersebut tidak masuk melalui hati. Dzikir lisan paling hanya kita lakukan pada kondisi tertentu saja, seperti sehabis shalat atau di waktu senggang.  Bagaimana saat sibuk?, misalnya melayani masyarakat sambil berdzikir?, wawancara sambil berdzikir?, saya rasa tidak akan bisa terkecuali jika dzikir itu sudah masuk dalam relung hati kita. Kemudian jika ada praktek sogokan, apakah ia bisa tahan untuk menolaknya jika ia tidak mengingat Allah (dzikrullah) pada saat itu?.

Saya hanya mengingatkan, bahwa manifestasi dzikrullah yang nyata itu tidak hanya terbatas pada lisan, tapi bagaimana kata-kata yang kita ucapkan ratusan bahkan ribuan kali tersebut bisa masuk ke dalam hati kita dan kemudian kita bisa menncintai apa yang kita ucapkan. Dari rasa cinta itu kemudian tergeraklah tubuh kita untuk mengamalkannya menjadi perbuatan yang nyata.

Mudah-mudahan Allah menjadikan kita sebagai Ahli Dzikir, yaitu golongan orang-orang yang senantiasa mengingat Allah, dan Allah menjadikan kita cinta padaNya, dan Allah juga senantiasa mencintai kita. Amiin.

Berikut ini link mengenai dzikir : http://muslim.or.id/tag/dzikir

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petuah Bijak - Dewa 19

Renungan: Tafakkur

Kecewa?

Persepsi

Menyadari