Satu Tubuh

Kaki-kaki berpijak
Menyangga bagian tubuh yang angkuh diatasnya
Kadang ia lelah, terseret-seret langkahnya
kadang ia terluka, namun tubuh tak mau dengar derita

Tubuh di atas bahagia
menikmati singgasananya
tak peduli derita yang ada di bawah
yang ia tahu ia memerintah, memaksa kaki terus melangkah
tak pernah coba ia mendengar
tak pernah coba ia rasa
yang penting ia bahagia

Saat kaki-kaki sudah tiada??, ya sudah mati saja!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petuah Bijak - Dewa 19

Renungan: Tafakkur

Kecewa?

Persepsi

Menyadari